Saturday 2 November 2013

Versi Teks Naruto Chapter 651




=======================
Sebelumnya : Naruto Chapter 650
=======================

Kekuatan mereka saling menyatu, Kyuubi Naruto dan Susano'o Sasuke bergabung hingga membentuk kekuatan baru. "Susano'onya.." Juugo kaget, begitu pula dengan Naruto. "Bukankah ini terasa sama seperti apa yang Madara lakukan di masa lalu??" ucap Sasuke.

"Itu adalah.." tampak Hashirama juga kaget. Chakra Kyuubi Naruto kini telah dilapisi oleh armor dari Susano'o, dengan Naruto dan Kyuubi berada di puncak mereka. "!!" Kakashi yang berada di dimensi lain juga kaget. Seolah bisa melihat apa yang Obito lihat, Kakashi berkata, "Ini.. Naruto dan Sasuke!?"

Shaaaashh!!!! Obito dengan kekuatan benda hitamnya menciptakan pedang besar panjang berbentuk rangkaian DNA. "Tak peduli apa yang kalian lakukan, tak akan ada yang berubah!!" ucapnya. "Coba lihat di atas kalian, apa yang bisa kalian lihat dari lubang itu?? Bulan.. sudah hampir waktunya untuk pergi ke dunia mimpi.."

Naruto Chapter 651 - Sesuatu yang Diisi


Dari dimensi lain, Kakashi terus melihat apa yang Obito lihat. "Aku bisa melihat apa yang Obito lihat.. dan mendengar suaranya.." pikir Kakashi. "Apa kami terhubung??"

"Mimpi bulan akan memenuhi lubang neraka ini.. waktunya sudah hampir tiba!!" ucap Obito lagi.

Kembali ke sisi Kakashi, ia teringat akan kata-kata Obito waktu itu, ketika Obito memperlihatkan dada kirinya yang berlubang. "Lihat, tak ada apapun di dalam hatiku!! aku bahkan tak merasakan rasa sakit lagi!! kenyataan itu kejam.. lubang ini terus saja membesar.. bagaimana bisa aku mengisi lubang ini di dunia yang seperti ini!??"

"Obito.."

Kembali ke Obito..

"Pedang ini adalah pedang Nunoboko, pedang suci yang dimiliki oleh Rikudo Sennin.. kalian tak akan bisa menang melawanku!! perasaannya yang kuat juga ada di dalamnya, ini adalah pedang jiwa.. Rikudo Sennin menciptakan dunia menggunakan pedang ini.." jelas Obito. "Dan aku akan menghancurkannya dengan pedang yang sama!!!"

"Hei, itu.."
"Ya.."
"Tenten, itu.."
"Ya, ayo maju, Lee!!"
"Dia memanggil kita!" ucap Shikamaru.

"Sasuke, kita harus fokus pada satu serangan, hanya akan ada pembukaan yang sangat kecil, kita tak boleh melewatkannya!!" ucap Naruto.

Creak... perlahan di sembilan ekor Kyuubi yang berupa chakra, di dalamnya, terbentuk suatu rasengan.

"Obito.." Kakashi terus melihat apa yang Obito lihat. "Meskipun mereka menganggapnya seperti orang bodoh.. ketika seseorang melihat orang yang mencoba lebih keras dari orang lain.. mereka akan meminjamkan tangan mereka.. itu karena mereka sadar kalau mereka bisa mengisi lubang di hati orang lain.."

Whusss...
Sembilan teman satu angkatan Naruto..
Lee, Tenten, Sai, Chouji, Shikamaru, Ino, Hinata, Shino, dan Kiba melesat masuk ke dalam chakra ekor Kyuubi..

Di sana, seolah mendapat chakra seperti Naruto, juubah mode Kyuubi tiba-tiba menyelimuti tubuh mereka.. Dan dengan itu, mereka mengendalikan rasengan di hadapan mereka..

"Aku serahkan rasengannya pada kalian, gunakan itu untuk menghancurkan prisainya!!" ucap Naruto.

"Ini.."
"Bisakah aku melakukannya!?"

Kembali ke Kakashi..
"Dan ia yang hatinya telah diisi oleh teman-temannya..
adalah orang yang kuat!!"

"Ayo maju semuanya!!" dukung Sakura yang masih bersama dengan Tsunade.

Dengan sembilan rasengan itu, prisai hitam Obito diserang. Lalu dengan pedang dari armor Susano'o, itu ditembus.

Serangan sengit saling beradu. Dan di tengah detik-detik akhir tersebut, kilasan imajinasi mendadak muncul di benak Obito. Obito berada di makam bersama dengan Kakashi, meratapi kematian Rin. Sesaat ia bersedih, namun kemudian rekan-rekannya muncul dan memberi ia semangat.

Obito hidup dengan damai di desa, hingga akhirnya ia menjadi Hokage, dan wajahnya dipahat di bukit batu.

"Kenapa..
aku berimajinasi seperti ini?"

Batsss!!! Obito sadar dan serangannya telah benar-benar ditembus. Pedang kebanggaannya berhasil diberantas serangan gabungan Naruto dan yang lainnya, dilanjutkan dengan tubuhnya yang juga berhasil ditembus serangan yang sama.

Bersambung ke Naruto Chapter 652



Baca Artikel Lainnya Juga:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.