Sunday 24 November 2013

ALUR CERITA ONE PIECE CHAPTER 726 : "KELUARGA RIKU"



Judul "Keluarga Riku"


=======================

Setelah Sai jatuh ke lubang itu,
satu per satu peserta lainnya
juga mulai berjatuhan. Si
manusia jaket, si tinju peledak
Ideo, bahkan Boo juga kini
sudah berada di lubang itu, tempat di mana para peserta
yang kalah bisa dikatakan
dibuang.
"Kakek!! Kakak!!"
: Boo kaget.

"Ukh, tempat ini busuk sekali,
dimana kita ini sebenarnya,
hah!?? Kenapa banyak mainan
dan tumpukan sampah di
mana-mana!??"
"Jadi kau jatuh juga ya Boo.."
:
Sai sudah duduk di atas
tumpukan sampah sama
seperti yang lain.
"Dimana
katamu? kami juga ingin tahu
di mana kami berada sekarang.."
: ucapnya, dan,
"Oh
iya, jangan berdiri di sana
terus, pasti masih banyak lagi
peserta yang akan berjatuhan
kemari."
: lanjutnya.

Di sisi lain tempat itu, tampak
juga Ricky si mantan Gladiator
sedang memandangi tempat
sekitar.
"Aku tak menyangka
di bawah negeri ini ada tempat
pembuangan besar seperti ini.."
: ucapnya.
Di belakangnya, Kapten
pasukan Dressrosa yang juga
dibuang di tempat itu sambil
gemetar bertanya,
"Maaf jika
aku salah, tapi.. apakah anda..

mungkinkah kalau anda itu Raja Riku?"
"Raja Riku!??"
: orang-orang
kaget.

"Raja Riku? Mustahil,
bukankah dia sudah mati??"

"Shihaha, raja Dressrosa
sebelumnya aku dengar orang yang kejam.."
: Ucap Mereka.
Akhirnya gladiator Ricky pun
membuka penutup kepalanya.

"aku rasa percuma aku
menyembunyikannya lagi, terlebih kita berada di tempat
seperti ini. Benar apa yang kau
katakan, kapten Tank, tapi
jangan panggil aku raja lagi.."
"Sekarang aku hanyalah lelaki
tua, lelaki tua penuh dosa yang
bahkan tak bisa
menyelamatkan cucunya
sendiri."
: ucapnya, mantan raja
Dressrosa, Riku Doldo ketiga, kakek dari Rebecca.
"Itu Raja Riku!!"

"Dia masih hidup!!"
"Raja Riku!! Jadi anda
selamat!!"
: Kapten Tank terharu
sampai meneteskan air mata.

"Sudah lama ya, hiks, sekarang
aku.. bawahannya Dofla.."
"Tak perlu mengatakannya
lagi, aku sudah tahu."
: ucap raja
Riku.
"Sebenarnya kau
mengawasi Viola, kan? Mana
mungkin aku meragukan
orang sesetia dirimu. Pasti ini sulit bagimu.."
"Tidak.. ini tak ada apa-apanya
dibanding apa yang telah anda
jalani.."
: Jawab Thank Lepanto.
"Hei, raja Riku!!"
: Raja Prodence,
Elizabello baru menyadarinya
dan kemudian diapun
menghampiri lelaki tua itu.

"Oh, Raja Prodence.."
: raja Riku
menyambutnya dengan baik.
"Lama ya tidak jumpa, kau
sudah berkali-kali
menyelamatkan negeriku!!
Aku senang kau selamat!!"
:
Raja Prodence memeluk raja
Riku erat-erat.
"Hei, hei.."
: raja Riku yang
sudah tua sampai tak bisa
bergerak.
"Sejak kau menghilang, negeri
ini kehilangan
keseimbangannya dan terus berperang. Aku sudah muak
dengan ini semua."
: ucap raja
Prodence.
"Elizabello!! Kau mungkin
muak, tapi kalau seseorang
menangis, orang lain tertawa!"
:
ucap Sai dengan tampang kesal
sambil menunjuk sang raja.

"Ada orang yang tertawa sambil mengendalikan perang
dan terus membunuh!!"
"Menjual persenjataan ke
negeri-negeri yang
berperang!!"
: lanjut Boo,
adiknya.

"Broker itu dikenal dengan
sebutan Joker, yang merupakan nama Doflamingo
di dunia bawah. Namun, aku
tak tahu dimana senjata itu
dibuat dan disimpan."
: ucap
Qinjao.
"Selama negeri kami,
negeri bunga sedang berperang, dia menjual senjata
ke musuh kami.."
"Berdasarkan perintah dari raja
negeri bunga, kami Happou
Navy sebenarnya datang
kemari untuk menghentikan
penyelundupan senjata itu!!
Raja Riku, akibat ulahmu Doflamingo menjadi raja, dan
itu telah menyebabkan begitu
banyak masalah pada negeri
tetangga!!"
: bentak Sai.
"Benar sekali, Elizabelo-sama!
!"
: Dagama mendukung Sai.

"Kita juga jadi banyak
berhutang terimakasih pada
Dressrosa!! Tapi sekarang nama
Raja Riku.."
"Diam kau Dagama!!"
: bentak
kapten Tank.
"Seseorang yang
sepuluh tahun lalu tak ada di
sana untuk melihat secara
langsung tak berhak untuk
mengeritik raja!!"
"Biarkan saja, Tank.."
: ucap raja
Riku, seolah membiarkan
dirinya terus dicela oleh orang-
orang.
Meski perlahan, mulai
terlihat fakta yang
sesungguhnya mengenai raja yang katanya dibenci oleh
seluruh penduduk Dressrosa
itu.
"Raja Riku, aku juga
merupakan tentara dari
pasukan yang dulu.."

: seseorang di belakang raja
Riku tiba-tiba ikut bicara.

"Aku juga.. Raja Riku!!"
: yang lain pun menyusul. Bahkan tak
hanya manusia, beberapa
boneka yang kelihatannya
sudah rusak pun kembali
bangkit.
"Uwaah!! Mainannya
bergerak!?? Bukannya mereka
sudah rusak dan mati!??"
: Tentara-tentara dari pasukan lama dan boneka-boneka itu
menunduk dan kemudian
memberi hormat pada Raja
Riku.
"Tentara pasukan Dressrosa
yang lama.. dan bahkan
mainan menunjukkan hormat
mereka??"
: orang-orang
terutama generasi yang lebih
muda kaget.
"Kenapa? bukankah Raja Riku itu adalah
orang yang dibenci oleh
penduduknya??"

Di sisi lain tempat itu, Hack si
manusia ikan secara diam-diam
tampak sedang berkomunikasi
dengan dunia luar
menggunakan denden mushi.

"Kalau ada jebakan besar seperti ini, lantai bawah ini
mungkin masih menyimpan
rahasia lain di dalamnya.."
:
bisiknya pelan.
"Ok, teruslah
mencari.."
: ucap seseorang yang
dia ajak berkomunikasi.

Kembali ke sisi Sai, sesuatu
semacam lendir yang besar dan
lengket tiba-tiba saja meraih
tubuhnya dan kemudian
menariknya menuju lubang-
lubang yang ada di langit-langit ruangan luas itu.
"A-apa
yang terjadi!!???"
"Kakak!!!"
:
Teriak Boo.
"Sai!!!"
: Ucap Kakeknya.

Di atas sana, seorang manusia
lendir tampak memberi
perintah pada boneka
berbentuk kera.
"Sudah selesai,
jangan khawatir."
: ucapnya.

"Kau tak boleh menyakiti manusia, kau harus mematuhi
perintah keluargamu.
Patuhilah aturan yang ada,
para peserta ini semuanya tipe
kekuatan, teruslah berjalan
dan ketika kau sampai di pintu keluar, kau akan menemukan
pabrik dan pelabuhan
komersil, bekerjalah di sana."
: Ucap seseorang itu.
Boneka kera yang tampaknya
merupakan peserta buangan
yang baru saja diubah menjadi
mainan itu menuruti
permintaan orang tadi, meski
dalam hati,
"Apa-apaan ini!? Aku tak bisa mengendalikan
tubuhku, aku tak bisa
menolak perintahnya! apa
yang terjadi padaku!??"
: Ucap Boneka kera tersebut.

Beralih ke tempat lain, di
kolesium, penjara tempat
teman-teman gladiator
Rebecca dikurung, tampak
Luffy masih ada di sana,
bersama dengan tawanan-tawanan itu menyaksikan pertarungan lewat layar
proyektor.
Namun tentu saja,
para tawanan di dalam
sementara Luffy berada di luar
jeruji besi.
"Maju Rebecca!! Hei, kenapa si
kubis, ayo perlihatkan
Rebecca!!"
: teriak Luffy.
"Hmm, aku tak akan bisa
melihatnya kalau terus disini."
:
Luffy kemudian bersiap untuk
pergi.
"Aku ingin memberi
dukungan secara langsung."
:
ucapnya.
"Ah.."
"Tapi ngomong-ngomong ,"
: Luffy menghentikan
langkahnya,
"aku pikir semua
orang di negeri ini bahagia, tapi
kelihatannya kalian tidak
begitu??"
"Yang kau lihat itu merupakan
dunia cerah bagi para
pemenang."
: ucap tawanan.

"Doflamingo membagi
penduduk menjadi dua
kelompok, pemenang yang mematuhi peraturan, dan
pecundang yang tidak patuh,
sama seperti pemerintah
dunia."
"Para pecundang diperlakukan
seperti sampah. Kalau kau
menyembunyikan sampah di
kegelapan, maka negerimu
akan terlihat menarik, iya
kan?"
: Jelas Tawana Gladiator.
Luffy kemudian teringat akan
masa lalunya dulu. Di masa
kecilnya, saat masih bersama
dengan Ace, Sabo, mereka
juga sempat merasakan
bagaimana negeri bangsawan yang didalamnya terlihat sangat
bahagia, namun
mengorbankan orang-orang
pinggiran di luar,
memperlakukannya seperti sampah.
"Jadi ini mirip negeri tempatku
tumbuh ya.."
: ucap Luffy.
"Kalau kau mulai
mempertanyakan apa yang
kau lihat, kau akan
menemukan banyak
keganjilan di negeri ini. Kami
bahkan merasa ada kegelapan yang lebih dalam lagi disini,
jadi kau berhati-hatilah ."
: ucap tawanan tadi sebelum
akhirnya Luffy benar-benar
pergi.

Setelah keluar dari ruangan itu,
tampak diluar si nyentrik
Bhartolomew sudah
menunggu.
"Aaaaaaahhhh!!! !"
: Bhartolomew begitu senang
sampai menangis saat melihat
Luffy muncul.

Di taman bunga, di sisi Usopp
dan para mahluk kerdil
pasukan Riku,
"Menurut cerita
kuno, keluarga kami yaitu
keluarga Tontatta pergi
berkelana menyeberangi lautan untuk mencari
persediaan yang tak kami
miliki di negeri kami. Namun
kemudian, manusia besar
menemukan kami dan
keluarga kami pun mulai berkurang sedikit demi
sedikit."
: jelas raja Tontatta.
"Tapi kemudian, raja dari
negeri tetangga yaitu
Dressrosa menjanjikan
persediaan dan keamanan bagi
kami dengan syarat kami
harus mau bekerja. Nama raja itu adalah Donquixote, yang
masih berkuasa sembilan ratus
tahun yang lalu. Namun, itulah
bagian terburuk dari sejarah
Tontatta."
"Itu adalah awal dimulainya
era perbudakan kami.
Keluarga kerajaan begitu
kejam dan kasar, dan raja itu
seperti iblis bagi kami. Dia
memaksa kami untuk bekerja di bawah tanah, tak terlihat
oleh siapapun. Sementara,
manusia-manusoa besar hidup di atas dengan kekayaan
dan kemegahan yang
diciptakan oleh Tontatta."
: Sambil mendengar cerita itu,
orang-orang kecil Tontatta
menangis. Raja Tontatta terus
melanjutkan ceritanya,
"Aku
tak tahu apa yang terjadi pada
seratus tahun yang hilang, tapi delapan ratus tahun yang lalu,
raja baru terlahir di Dressrosa, d
ia lah Raja Riku!!"
: Saat mendengar nama Raja
Riku, orang-orang Tontatta
yang tadi menangis berubah
menjadi senang dan
bersemangat, seolah ini
merupakan bagian terbaik dari cerita itu.
"Raja Riku yang mendengar
apa yang telah terjadi pada
kami orang-orang kecil di
dunia bawah terus bersujud
meminta maaf sambil
menangis, dan kemudian dia memutuskan untuk
mengganti rugi kami atas apa
yang sudah terjadi."
"Dia bilang kalau kami boleh
mengambil apapun yang kami
butuhkan dari negeri ini, dan
kami tak perlu bekerja. Dia
menganggap itu sebagai
tindakan peri dan berhasil meyakinkan orang-orang.

Itulah awal dari legenda peri di
negeri ini."
: Tak hanya para manusia kecil,
Franky pun tampak terharu mendengar cerita itu.
"Negeri ini waktu itu dipimpin
oleh Raja Riku, raja baik hati
yang sering membantu negeri
tetangga yang sedang bera di
dalam kesusahan. Negeri ini
waktu itu mungkin bukan negeri yang kaya, namun
perlahan negeri ini berubah
menjadi tanah indah yang
penuh dengan bunga."
"Inilah bagaimana ikatan
delapan ratus tahun yang lalu
antara Tontatta dan keluarga
Riku lahir. Namun setelah
sembilan ratus tahun berlalu,
sekarang, Doflamingo, pewaris tahta keluarga Donquixote
muncul dan mencoba kembali
mengulang sejarah kelam
yang pernah terjadi. Lima
ratus rekan kami termasuk
putriku Moncherry telah jatuh ke tangannya."
"Era itu tak boleh kembali!!!"
:
seru orang-orang Tontatta.

"Yeahh!!! Kita harus bertarung
untuk menghentikannya !!!"
"Ya, kembalinya keluarga
Donquixote berdampak buruk
baik bagi Tontatta maupun
Dressrosa."
: ucap si tentara
mainan.
"Aku juga memikirkan hal
yang sama!!"
: ucap Usopp.

"Tentu saja, Ussoland!!"
: ucap
orang-orang Tontatta.

"Usoland!!!"
"Uukh, Raja Riku benar-benar
orang yang baik. Dia bahkan
ramah pada mahluk kerdil
seperti kalian.."
: ucap Franky
sambil mengusap air matanya.
"Orang kerdil!!??"

: Sentak Orang Tontta.
"Maksudku dalam artian
positif.."
: ucap Franky.

"Kalau begitu tak apa.."
: orang
Tontatta memang sangat
mudah mempercayai orang.
"Tapi kelihatannya orang-
orang membenci Raja Riku??"

: Robin tak mengerti.

"Suatu hari, sepuluh tahun
yang lalu.."
: tentara mainan
mulai bercerita.
"Suatu insiden terjadi, yang
membuat nama Raja Riku
menjadi rusak hanya dalam
satu malam. Orang-orang tak
tahu kenyataan di balik
kejadian itu, raja hanya mencoba untuk melindungi
negeri ini sampai akhir."
"Waktu itu Doflamingo
mencoba untuk benar-benar
menghabisi keluarga Riku, aku
berhasil menyelamatkan
Rebecca, yang merupakan
keluarganya. Namun pada akhirnya, tetap saja kami
tertangkap. Rebecca sekarang
menjadi caci-makian bagi
orang-orang di kolesium. Aku
rela mati demi melindungi
kepercayaan Raja Riku dan hidup Rebecca."
: Ujar Tuan tentara.
"Kenapa kau begitu.."
: tanya Usop.
"Aku tak bisa melindungi ibu
Rebecca. Aku tak akan pernah
melupakan hari ini. Mungkin
dia tak mengingatku sebelum
aku menjadi mainan.
Sebenarnya aku adalah.. ayah kandung Rebecca.."
: Ujar Mr. Soldier.


Bersambung ke One Piece Chapter 727



Baca Artikel Lainnya Juga:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.