Friday 27 September 2013

Profil Character : Bills



Nama : Bills
Kanji :ビルス
Romaji : Birusu

Debut : Dragon Ball Z: Battle of Gods
Ras : Dewa
Kelamin : Laki_laki
Tempat Tinggal : Istana Bills
Keluarga :
Wish : kaki tangan, guru, pembimbing
Ikan Peramal : hewan peliharaan



Ras : Dewa
Tempat tinggal : Istana Bills
Kelamin : Laki_laki


Bills (ビルス) adalah Dewa Kehancuran yg sangat di takuti, kekuatannya tidak ada yg bisa menandinginya. Bahkan Kaio dan Kaioshin takut kepadanya. Sifatnya kejam dan mudah marah, kalau ada seseorang yg membuatnya marah dia bisa menghancurkan sebuah planet bahkan 1 Galaxy Dia mempunyai pembimbing bernama Wish yg sangat berbeda jauh dengannya.

Bills, dia terlihat seperti kucing persia berwarna biru dan bertelinga panjang. Kadang dia bersifat konyol, kadang juga bersifat kejam. Dengan guru pembimbingnya dia hidup dan belajar darinya bagaimana tugas seorang Dewa.

Saturday 14 September 2013

Versi Teks Naruto Chapter 649



===============================
Sebelumnya : Naruto Chapter 648
===============================
"Setidaknya kupikir kita tak perlu melakukan pertemuan lagi, bukan begitu?"
"Tepat sekali." sahut Mizukage. "Tentu saja, tapi ingat kita harus memenangkan perang ini terlebih dahulu." ucap Tsuchikage. "Tsuchikage benar, kita tak boleh kalah." ucap Kazekage. "Baiklah, ayo keluarkan yang terbaik yang dimiliki oleh aliansi shinobi, itulah yang kita kelima kage harus lakukan." ucap Hokage.

Kelima kage, Tsunade dan yang lainnya telah sampai di medan perang, dan ditambah dengan semangat para shinobi yang juga telah kembali, serta kekuatan chakra Kyuubi yang masih menyelimuti mereka, pertempuranpun kembali berlanjut. Semuanya, dengan kemampuan dan senjata mereka masing-masing bersiap untuk menyerang.

Di depan sana, tampak juga Bijuu Naruto dan Susano'o Sasuke masih dalam usaha mereka untuk menyerang Obito. Serangan dahsyat mereka berdua lancarkan, namun pertahanan Obito ternyata masih belum mampu mereka tembus. "Apa cuma itu saja?" ucap Obito.
_________________________________________
Naruto Chapter 649 - Tekad para Shinobi
_________________________________________

Di sisi lain, tampak Shikamaru yang dalam keadaan sekarat sedang dirawat oleh Sakura. "Ini.." Sakura merasakan sesuatu di dalam tubuh Shikamaru. "Naruto.. dia tetap membantu mengembalikan chakranya meski ia sedang bertarung.." ucap Sakura dalam hati. "Naruto.. seharusnya kau fokus pada yang harus kau lakukan, dan menyerahkan yang di sini pada kami.."

"Tidak, Sakura.. Naruto melakukannya secara tidak sadar." ucap Ino. "Tekadnya untuk menyelamatkan Shikamaru begitu kuat hingga chakranya bergerak sendiri. Aku bisa tahu itu berkat shindenshin no jutsu milikku." jelasnya.

"Naruto.. kau selalu saja seperti itu.." ucap Shikamaru dalam hati, di tengah-tengah sekaratnya. "Kau selalu melakukannya secara berlebihan.."

"Berapa banyak lagi yang akan kau lakukan untuk kami?" ucap Ino dalam hati.

"Di depanmu.. aku tak bisa komplain tentang hal-hal yang menyebalkan lagi.." ucap Shikamaru dalam hati. Shikamaru kemudian teringat akan ayahnya, lalu ia berkata, "Maaf, yah.. Naruto belum ingin aku menyusulmu ke sana.."

"Jangan bicara dulu, Shikamaru!! Aku tak akan membiarkanmu mati!!" ucap Sakura. "Naruto masih membutuhkanmu!!"

Shikamaru dalam sekaratnya terus mengingat sosok Naruto. "Ayah.. Naruto telah melalui semua ini sejauh ini sendirian.. aku baru saja menyadarinya.. sekarang aku tak ingin dia merasakan hal seperti itu lagi.. itulah yang sekarang aku rasakan.. saat aku bersama dengannya sekarang.. aku sudah pernah mengatakannya padamu, kan.."

Shikamaru kemudian teringat akan kata-katanya pada ayahnya dulu, "Dia akan menjadi ninja penting di desa ini. Saat aku bersama dengan Naruto, aku merasa seperti aku ingin berjalan di sisinya.. tak seperti hokage pertama, Naruto, si bodoh itu tak punya saudara cerdas yang bisa selalu menasihatinya.. jadi.. kurasa.. saat ia menjadi hokage nanti, aku akan berada di sisinya.. maafkan aku, ayah.."

Proses penyembuhan Shikamaru terus mengalami kemajuan dan akhirnya secara perlahan ia sudah bisa berdiri lagi. "Maafkan aku, ayah.. aku masih belum bisa menyusulmu.. tak ada orang lain yang bisa menjadi penasihat untuk Naruto lebih baik daripada aku.."

Hokage pertama dan kedua juga tampak senang dengan kebangkitan Shikamaru itu.

"Terimakasih, Naruto.." ucap Sakura dalam hati. "Berkat chakramu, dan perasaanmu, dia selamat.."

"Ya, dia sudah membaik.." ucap Sai.
"Terimakasih Sakura.." ucap Ino. "Terimakasih Naruto.."

"Jangan berlebihan, Shikamaru.." ucap Kiba. "Mungkin saja kau malah akan menjadi penasihatku, kau tahu.." lanjutnya.

"Uuhn.."
"Jangan khawatir, Akamaru, pada akhirnya dia mungkin akan memiliki tiga penasihat.." ucap Shino.
"Woof!!"

"Aku juga ingin berada di sisi Naruto, aku harus melakukan yang terbaik.." ucap Hinata dalam hati.
"Shikamaru!!" Chouji memeluk Shikamaru dari belakang.

Tap!!

Tiba-tiba Tsunade muncul dan kemudian meletakan telapak tangannya di dahi Shikamaru, seolah mengeceknya. Lalu kemudian, Tsunade menyentuh dahi Sakura dan berkata, "Kau melakukannya dengan baik.." Sakura tersenyum.

"Maafkan aku, kakek.." Tsunade menghampiri hokage pertama.

"Jangan meminta maaf, Tsunade.." ucap Hokage pertama. "Masalahku terbawa sampai ke generasimu, akulah yang seharusnya minta maaf.."

"Tapi perasaan dan mimpimu juga ikut terbawa ke generasi ini, dan bahkan generasi selanjutnya.. ya.. tekad api.."

"Wooaahh!!!!" Di sisi Naruto, tampak ia masih sibuk melawan Obito.

"Bagus!!" ucap hokage pertama. "Ayo kita potong pohon besar itu sementara ia sibuk bertarung!!" perintahnya.

"Tak peduli betapa besar pohon itu, itu masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan daratan ini.. Tanah adalah sekutu kita!!" ucap Tsuchikage. "Yaah!!!" sahut para shinobi Iwagakure, negeri tanah.

Di sisi raikage, ia teringat dulu akan saat ia pertama bertemu Naruto, saat itu Naruto sampai menundukkan kepalanya ke tanah untuk memohon agar Sasuke dimaafkan. Dan saat itu raikage mengatakan, "Shinobi tak seharusnya menundukan kepala semudah itu.. yang akan membuatmu dihormati adalah tindakan dan kekuatanmu.."

Namun sekarang, raikage mulai sadar, "Kelihatannya hokage memang suka menundukan kepala mereka.. mungkin itu juga memang bisa mengubah perasaan seseorang.."

"Ayo maju!!!" seru raikage pada para shinobi dari desanya. "Ok! Double Lariat Brother!!" sahut Bee. "Yeaah!!!" sahut shinobi lainnya.

"Sebagai wanita, aku tak boleh telat dalam pertarungan.." ucap Mizukage. "Ayo kita juga maju, semuanya!!" perintahnya pada shinobinya. "Yaah!!"

"Naruto.. sekarang kau telah benar-benar menjadi shinobi yang sangat diperlukan oleh dunia ini.." ucap Gaara dalam hati. "Kaulah apa yang kami inginkan.. dan aku yakin kau akan menyelamatkan dunia ini, Naruto.."

Dan sama seperti yang lain, Gaarapun sebagai Kazekage memberi perintah pada pasukan shinobi dari desanya, "Semuanya, ikut denganku!! ayo maju!!"

Di dimensi lain, tampak Kakashi sedang menyembuhkan lukanya sendiri. "Bagus, sepertinya tak lama lagi aku akan bisa pergi.." ucapnya.

Kembali ke medan perang, "Semangat mudaku masih belum luntur!! ayo maju, Lee!! Tenten!!" teriak guru Gai.

"Masa lalumu telah mampu mencapai hati semua orang.. Uzumaki Naruto.." ucap hokage pertama dalam hati. "Sekarang, kau telah membuat mereka semua bersatu.. masa lalumu yang keras telah menjadikanmu seperti sekarang ini.. kisah hidupmu.. memberi hati kami semua harapan.."

"Ayo kita percayai harapan ini!!
Ayo maju!!" seru hokage pertama pada semuanya.

Bersambung ke Naruto Chapter 650


Sumber : Beelzeta

Thursday 12 September 2013

Versi Teks Naruto Chapter 648


=======================
Sebelumnya : Naruto Chapter 647
=======================

Perlawanan Sasuke membawa semangat baru untuk Naruto. Dan karenanya, Naruto pun tak mau kalah. "Sasuke, aku juga!!" ucapnya. Sasuke yang sudah berada di depan, di tengah lapisan Susano'o tak mengatakan apa-apa.

"Uzumaki Naruto.. lagi dan lagi.." dalam hati Obito benar-benar tak habis pikir, ada saja ternyata orang yang tak tahu cara untuk menyerah seperti Naruto.

Kini Naruto yang berada di puncak Kyuubi berdiri bersebelahan dengan Susano'o Sasuke. Sementara Minato, ia berdiri bersama dengan para hokage lainnya. "Naruto, aku mengandalkanmu.." ucap Minato dalam hati.

____________________________
Naruto Chapter 648 : Mimpi Shinobi
____________________________

"Jadi.. Sasuke, kau mengerti kan kalau hanya senjutsu yang bekerja pada musuh?"
"Jangan samakan aku denganmu.." ucap Sasuke. Di belakang Sasuke, Juugo secara perlahan menyebar segel kutukannya ke Susano'o Sasuke. Tak butuh waktu lama, Susano'o Sasuke pun diselimuti oleh segel kutukan tersebut.

Dari kejauhan, Suigetsu yang melihatnya kaget.
"Hei Karin, bukankah itu motip segel kutukannya sasuke??"
"Iya, tapi harusnya kan kekuatan segel kutukannya sudah hilang.." ucap Karin.

"Pada dasarnya, segel kutukan Juugo adalah senjutsu." jelas Orochimaru. "Saat aku mencoba untuk menginjeksi chakra Juugo padanya sebagai sebuah percobaan, Sasuke mampu mengeluarkan kekuatan segelnya. Jadi, tak heran jika Susano'o Sasuke bisa mengadaptasi chakra Juugo dengan cara yang sama. Dengan kata lain, kini Susano'onya telah menjadi Susano'o Senjutsu."

"Uchiha Sasuke.. seorang Uchiha yang menunjukan potensi yang sama dengan Madara.." pikir hokage kedua.

"Mungkin aku juga harus ikut.." ucap Karin.
"Kau hanya akan menghalangi jalan mereka dan tertusuk lagi.." ucap Suigetsu.
Buakkkk!!! Karin langsung menghajar Suigetsu.

Di depan mereka berdua, Orochimaru berdiri. Dan dalam hati ia berkata, "Sasuke, kekuatanmu berbeda dengan dua orang yang ada di belakangku ini. Bukan.. lebih tepatnya berbeda dengan semua bahan percobaanku yang lainnya.. kau masih belum mencapai titik maksimum. Aku tahu itu.. semua informasi yang selama hidupku aku kumpulkan telah membawaku pada suatu kesimpulan kalau kau suatu hari nanti akan bisa melampaui bahkan Madara sekalipun.."

Di sisi hokage kedua, ia lebih tertarik dengan Naruto. "Uzumaki Naruto.. melihatmu sama seperti saat aku melihat kakak.. bodoh, seorang bocah yang selalu banyak bicara.. tapi untuk suatu alasan, orang-orang menyukainya.. dan bergantung padanya.."

"Target kita ada di depan!!" Susano'o Sasuke melompat maju.
"Yah!!" Naruto dan Kyuubi sagenya menyusul.

Di depan, Obito tampak tenang saja sambil menyiapkan benda hitamnya. "Kalian hanya bisa menyesal setelah melakukan sesuatu. Tapi kali ini, kalian bahkan tak akan punya kesempatan lagi untuk menyesal.."

Di sisi para shinobi, mereka tak tahu harus berbuat apa.
"Mereka benar-benar menyerang.."
"Apa yang harus kita lakukan??"
"Apa kita harus bertanya pada para kage saat mereka sampai nanti?"
"Apa benar itu akan baik-baik saja??"

Di sisi hokage pertama, ia malah teringat akan percakapan terakhirnya dulu dengan Madara tentang mimpi Madara yang sesungguhnya.

"Ingatan!??" para shinobi kaget, ingatan Hashirama tiba-tiba saja masuk ke otak mereka. Dalam ingatan Hashirama, saat itu sedang ada pertemuan para kage, lima kage pertama. Hokage, Kazekage, Raikage, Mizukage, dan Tsuchikage pertama.

"Kelima kage pertama dari lima desa besar mau berkumpul di sini benar-benar.. terimakasih!!" Hashirama bersujud syukur.

"Stt, kakak.. sebagai perwakilan desa Konoha dari negara api, tak seharusnya kau menundukan kepala semudah itu di hadapan para kage lainnya.." bisik Tobirama, yang waktu itu menjadi pengawalnya. "Tapi aku benar-benar senang.." ucap Hashirama.

"Hokage-dono, angkat kepalamu.. kau tahu kan, pemimpin sepertimu tak seharusnya seperti itu.." ucap Raikage pertama.

"Benar, aku kemari untuk mendukung perjanjian lima kage yang diusung oleh Hokage-dono, tapi aku tak akan memberi persetujuanku semudah itu.." ucap Tsuchikage pertama.

"Kalau kau bersikap begitu rendah hati, aku jadi berpikir kalau ada sesuatu di balik ini.." ucap Mizukage pertama.

"Syarat untuk menandatangani perjanjian tentang Bijuu yang telah dikumpulkan oleh Hokage-dono akan disebarkan ke desa-desa kami.. ini adalah urusan yang tak bisa diputuskan hanya dengan perasaan saja.." ucap Kazekage pertama.

"Tepat.." ucap Tobirama. "Kami akan mendistribusikan Bijuu untuk menjaga keseimbangan, tapi sebenarnya kami ingin kalian membayar.."

"Bukankah harusnya gratis??" bisik Hashirama.
"Diam saja!!" bentak Tobirama, ia ragu dengan kemampuan kakaknya dalam berbisnis.

Ingatan mengenai pertemuan tersebut juga sampai pada kelima kage. "Ini adalah pertemuan pertama.." ucap Mizukage. "Uhm.. setelah ini, banyak perselisihan kecil bisa diselesaikan.." ucap Tsuchikage.

Sementara itu di sisi Sasuke dan Naruto, mereka dua telah memulai serangan. Dan di sisi Hashirama, pertarungannya dengan Madara terus berlanjut.

Kembali ke ingatan..

"Di desa kami, orang dari kuil telah menyegel seekor bijuu jauh sebelumnya, kami sudah punya satu, jadi kami tak butuh lagi." ucap Kazekage pertama. "Tak seperti desa lainnya, agar aku setuju dengan perjanjian ini, aku ingin meminta kompenasi tertentu.. apa kalian tidak keberatan dengan itu??"

"Memangnya apa yang kau inginkan??" tanya Raikage pertama.

"Negeri kami semuanya adalah pasir.. berhubung Konoha berdekatan dengan kami, kami ingin mereka memberi kami sebagian kekayaan negerinya daripada bijuu.. dan untuk negeri lainnya, kami ingin tiga puluh persen dari yang mereka bayar untuk membeli bijuu.."

"Jangan bercanda, Kazekage!!" bentak Raikage.
"Apa!!!???" Tsuchikage juga kaget.
"Itu terlalu banyak, Kazekage-dono!!" ucap Mizukage.

"Kalau kalian tak menerima persyaratanku ini, aku tak akan menandatangani perjanjiannya!! Negeri kami semuanya pasir, tak punya produksi sama sekali, untuk bisa bersaing dengan empat negeri kuat lainnya, kami hanya bisa memanfaatkan bijuu yang kami miliki!!"

"Huh, kalau mau kami berempat bisa saja menggabungkan kekuatan dan menghancurkan negeri angin.." ucap Mizukage.

Pertemuan sempat hampir pecah, namun kemudian Hashirama sebagai hokage kembali menundukan kepalanya. "Selama ini, kita tak pernah bisa bersama seperti ini, dan meskipun hari ini pertemuan ini berjalan lancar, aku tak yakin berapa lama itu bisa bertahan, tapi suatu hari.. di masa depan.. aku memimpikan suatu hari di mana semua shinobi akan bisa bekerja sama.. hari di mana hati semua orang akan menjadi satu, tak peduli dari negara mana mereka berasal.. itulah.. mimpiku di masa depan.."

Tak hanya keempat kage lainnya, keempat pengawal mereka yang kelak akan menjadi penerus mereka juga mendengarkannya dengan seksama.

"Hari ini, aku berharap ini akan bisa menjadi langkah awal untuk mencapai mimpi itu.. kumohon.. kumohon.. kumohon.. kumohon!!" Hokage pertama terus menundukan kepalanya.

Ingatan tersebut kemudian berakhir. "Kumohon!!!" ucap hokage pertama yang ada di medan perang. "Sekarang, keluarkanlah seluruh rasa sakit kalian!! penderitaan kalian, keluarkan mereka secara bersamaan!! untuk menunjukan padaku.. mimpi kita yang sesungguhnya!!!"

Kelima kage telah sampai, dan bersama semuanya telah mendapatkan semangat mereka kembali. Para shinobi, dengan tubuh dilapisi chakra kyuubi berdiri dengan satu tujuan, bersama untuk mewujudkan mimpi yang sama, mimpi shinobi.

Sumber : Beelzeta

Wednesday 4 September 2013

Versi Teks Naruto Chapter 647


=======================
Sebelumnya : Naruto Chapter 646
=======================

Pohon dewa terus mengalami pertumbuhan, kelopaknya yang besar hampir terbuka dan mengarah ke arah rembulan. Saking besarnya pohon, lima kage yang sedang dalam perjalanan bisa melihatnya dari kejauhan. "Apa itu!??" Mizukage bertanya-tanya. Dan tak hanya Mizukage, dalam hati tentu empat kage lainnya juga ikut bertanya-tanya.

"Katsuyu!!" Tsunade meminta kuchiyosenya untuk memberi laporan.
"Ya, akan kujelaskan semuanya!!" ucap Katsuyu, dan kemudian iapun memberi penjelasan. Yah, bagaimanapun sebagian besar tubuhnya ada di medan perang.

Di medan perang, tampak Sakura sedang kelelahan. "Apa kau baik-baik saja, Sakura?" Sai menghampirinya. "Ya.." ucap Sakura, kemudian ia memberi tahu info yang baru saja diberi tahu oleh Katsuyu. "Kelima kage akan segera tiba.." ucapnya.

---Naruto Chapter 647 - Penyesalan---


Di sisi lain, Chouji dan Ino tampak panik, "Shikamaru!!" mereka khawatir dengan keadaan Shikamaru yang terus melemah. "Ini buruk!!" ucap Kiba. Ia, Hinata, dan Shino juga menghampiri Shikamaru.

"Katsuyu-sama, aku akan menggunakan jutsu penyembuh jarak jauh!!" ucap Sakura.
"Itu tidak mungkin.." ucap Katsuyu. "Ke-kenapa!??" Sakura bingung.

"Chakra pada bagian-bagian kecilku yang menempel pada semua orang telah tersedot bersama yang lainnya, dan bagian-bagian itu telah mati.." jelas Katsuyu.

"Itu.."

"Dengan kata lain, semua orang juga berakhir sama seperti bagian-bagianku tersebut.." jelas Katsuyu lagi. Tampak orang-orang yang bagian Katsuyunya sudah lenyap tengah terkapar lemas dengan chakra yang sudah terkuras habis.

Sama seperti mereka, Shikamaru juga mengalami nasib yang sama. Namun meski tak sadarkan diri, dalam hati ia masih mampu mengucapkan sesuatu. "Ayah.. maaf.. sepertinya aku akan segera menyusulmu.. maaf.. ibu.."

Keadaan benar-benar kacau. Di saat-saat itu, Sakura teringat dengan kata-katanya sendiri, "Kalaupun aku harus mati, aku memilih mati dalam pertarungan daripada tidak melakukan apapun.." ucap Sakura waktu itu. Dan kini, dilema menghampirinya. "Ini.. ini benar-benar.."

"Seperti mati sebelum bertarung." ucap Obito. Obito hanya diam menonton semua rasa keputus asaan itu. "Inilah ajhir dari para shinobi. Kalau kau menyerah, aku tak akan membunuhmu." ucap Obito lagi. Sementara itu, Naruto tampak benar-benar kesal, namun tak bisa melakukan apa-apa sampai-sampai air matanya menetes. "Uukh.."

"Kalau kau terus menentangku, temanmu akan mati satu per satu.." Naruto teringat dengan kata-kata Obito waktu itu. "Tak ada lagi orang yang akan mengenalmu, tak akan ada lagi yang tersisa di dunia ini.."

"Kalau kau tak ingin merasakan penyesalan, cukup jangan lakukan apapun.." saran Obito.

"Jadi kalau kita tak melakukan apapun.. hidup kita akan.." beberapa shinobi mulai putus asa dan berpikir untuk menerima tawaran mudah tersebut.

"Tepat sekali.. kalian tak perlu takut dengan kematian lagi, impian kalian akan tercapai.." ucap Obito. "Jangan menyerah!!!" teriak Hashirama pada semuanya. "Kalau kalian menyerah pada genjutsunya, maka sama saja dengan mati!!!"

Para shinobi terdiam, tampak mulai ragu dan putus asa.

"Pohon besar ini terhubung sangat dekat dengan Obito.. seperti lengan yang menyerap chakra, sulit untuk didekati.." ucap hokage ketiga. "Huh, pengecut sekali.." ucap seseorang yang tiba-tiba saja datang, ternyata Orochimaru. "Tidak seperti dirimu yang biasanya, Sarutobi-sensei.." Orochimaru datang bersama dengan Suigetsu. "Maaf sudah membuat kalian menunggu, Juugo, Sasuke.." ucap Suigetsu.

"Orochimaru, kau terlambat!!" ucap hokage ketiga. "Bagaimana dengan para kage lainnya??"

"Aku sudah membantu memulihkan mereka, kalau mereka bukan pengecut mereka pasti akan segera sampai di sini.." ucap Orochimaru. "Huh, sinis seperti biasanya.." ucap hokage ketiga.

"Akhirnya.." ucap Juugo, sementara Sasuke masih tetap terdiam.

"Kalau dilihat dari dekat, ternyata memang benarbenar besar.." Suigetsu mengamati pohon dewa itu. "Siapa yang peduli?? yang paling penting.." Karin melihat ke arah Sasuke. "Aku ingin memeluk Sasuke dan menjilat seluruh tubuhnya sekarang juga.." ucapnya dalam hati.

"Tugasmu menyembuhkan aliansi shinobi, kan??" ucap Suigetsu.
"Te-tentu saja!! sialan!!" bentak Karin.

Diam-diam, Orochimaru juga melihat ke arah sasuke. "Kelihatannya dia tak puas.." ucapnya dalam hati.

Di sisi Hashirama, pertarungannya dengan Madara masih terus berlanjut. "Lalu.. kapan bunganya akan mekar?" tanya Hashirama. "Jinchuriki dari Hachibi dan Kyuubi masih hidup.. kau mengerti, kan??" sahut Madara.

"Jadi untuk membuatnya mekar dan menyelesaikan jutsunya.. membutuhkan chakra Hachibi dan Kyuubi, ya?" pikir Hashirama.

"Yah, sebenarnya selama chakra mereka ada di dalam, itu tak masalah.." ucap Madara. "Dia masih bisa mekar.. masalah sebenarnya hanyalah waktu yang dibutuhkan untuk mekar.. kurasa sekitar lima belas menit dari sekarang.. saat itu aku akan menghentikan Obito dan bertukar dengannya, dengan menggunakan kekuatan pertapamu.."

"Ini gawat, aku harus memberi tahu semua orang tentang apa yang baru saja kudengar.." pikir Hashirama. Kemudian, iapun bertanya ke arah aliansi, "Apa ada shinobi dari klan Yamanaka di sini!??"

"I-iya!!" sahut Ino, yang masih mengurusi Shikamaru.
"Apa kau bisa menggunakan shindenshin no jutsu!??"
"Ah, ya!! aku bisa!!" ucap Ino.

"Tolong hubungkan aku dengan semua orang!! ada yang harus kujelaskan tentang pohon itu dan Mugen Tsukuyomi!!!" dan setelahnya Ino pun menggunakan jutsunya agar Hashirama bisa menyebarkan informasi.

"Perasaan ini.." Tsunade menyadarinya, pesan Hashirama sampai hingga ke tempat kelima kage. "Kakek.." Tsunade tahu kalau itu kakeknya. "Oh, Tsuna.." Hashirama tahu kalau Tsunade mendengarnya. "Suara ini pasti Hashirama-dono.." pikir Tsuchikage.

"I-ini berarti kelima kage sudah berada dalam jarak jutsuku.." pikir Ino.

"Nostagianya nanti saja, ada yang harus kukatakan padamu dan seluruh aliansi, dengarkan baik-baik." ucap Hashirama, dan kemudian iapun menjelaskan semuanya.

"Jadi.. pada dasarnya kita adalah makanan pohon itu??" para shinobi semakin ketakutan.
"Apa ini yang namanya shinobi?? tapi bagaimana bisa??"
"Bagaimana kita bisa melakukan sesuatu cuma dalam waktu 15 menit?? kita bahkan tak bisa mendekat.."

"Tidak melakukan apapun juga akan sama saja, kita harus merobohkan baik pohon itu maupun pengguna jutsunya dalam kurun waktu itu.." ucap Hashirama.

"Tapi.."

"Aku katakan pada kalian semua.. jangan menyerah!!!" ucap Hashirama. Para shinobi kemudian terdiam. Namun tak lama setelahnya, ada saja yang masih ragu. "Kau bicara seperti itu, tapi pada akhirnya kau hanyalah edo tensei.. kau berasal dari masa lalu, sudah mati.. sementara.. kami masih hidup.."

"Ini.. adalah akhir.."
"Kalau saja aku tahu ini dari awal.."

"Ya, bagus.." Obito senang. "Aku akan mengirim kalian ke dunia di mana kalian tak akan punya penyesalan..." ucapnya.

"Ukhh.." Naruto masih meneteskan air mata, tak tahu harus berbuat apa. Sampai akhirnya tiba-tiba, seseorang melesat dan menebas pohon itu. Ternyata itu Sasuke, yang melesat dengan tubuh dilapisi Susano'o bersenjata pedang. "Naruto.. apa sudah selesai? kalau begitu aku akan pergi.." ucapnya. "Ayo pergi, Juugo.."

"Ini.."

Meski yang Sasuke potong hanya sebagian kecil dari pohon itu, namun tindakannya itu telah berhasil membuat Naruto bangkit. "Ini.. aku bisa merasakannya.. perasaan Naruto menembus jutsuku.." pikir Ino.

Naruto teringat akan kenangan masa kecilnya.. "Harusnya aku.. memanggilnya.." Naruto kecil waktu itu sendirian, ragu-ragu untuk memanggil anak kecil lain di depannya yang juga sendirian.. Sasuke.

"Aku mengingatnya terus menerus..
Karena itulah kenapa.."

"Ini.." Sakura, Kiba, para shinobi, semuanya bisa merasakan perasaan Naruto.

"Aku..
tidak mau ada penyesalan lagi.."

"Aku harus melakukannya!!!" semangat Naruto telah benar-benar kembali.
"Naruto-kun.."

"Aku tak mau semua yang telah kita lakukan...
Menjadi tidak berarti!!!"

Bersambung ke Naruto Chapter 648

Powered by Blogger.