Wednesday, 4 December 2013

Versi Teks Naruto Chapter 657


=======================
Sebelumnya : Naruto Chapter 656
=======================


Kerut-kerut dan retakan khas Edo Tensei secara perlahan menghilang dari wajah dan tubuh Madara Uchiha. Ia telah kembali, kembali sebagai sosok yang bukan mayat hidup lagi, sosok segar dengar aura yang mengerikan.

Namun tak lama setelah ia hidup kembali, api hitam tiba-tiba saja membakar tubuh Madara. Naruto beserta orang-orang lainnya yang ada di sekitar sana kaget, tubuh Madara terus dilalap Amaterasu Sasuke. "Jangan terlalu sombong dulu, relief dari masa lalu.." ucap Sasuke.

Gambax

Namun meski begitu, Madara masih tampak tenang-tenang saja. "Bagiku kau cuma kerikil.." ucapnya. "Harusnya aku yang mengatakannya.." Madara memejamkan matanya dan secara perlahan api hitam yang membungkus dirinya memudar..

Hashirama kaget, "Dia bisa menghisap ninjutsu!" pikirnya. 

Naruto Chapter 657 - Madara Uchiha Kembali


"Kenapa dia menutup matanya??" Naruto tak mengerti. "Sasuke, percuma saja menyerangnya dengan jutsu begitu saja!!" ucapnya.

Madara membuang jubahnya yang telah terbakar, "Apa maksud semua ini?" Hashirama masih tak mengerti.

"Dua kekuatan yang bertentangan saling bekerja sama untuk menciptakan semua benda yang ada di alam semesta ini.." ucap Madara. "Hashirama, apa kau ingat apa yang kukatakan padamu di depan monumen batu Uchiha? Dikatakan kalau dua kekuatan yang berlawanan saling bekerja sama, kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa ditemukan.. tapi, aku juga bilang kalau ada penafsiran lain.. Bahwa orang yang memiliki kekuatan Uchiha dan Senju akan bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.. bisa juga berarti begitu, kan?"

Dengan dibuangnya jubah yang ia kenakan, kini tubuh Madara tak tertutup oleh apapun, dan tampak sesuatu seperti wajah Hashirama di dada kirinya.

"Hashirama.."

"Sepertinya kau telah merencanakan banyak hal setelah meninggalkan desa.." ucap Hashirama.

"Tidak, ini adalah sesuatu yang dilakukan secara acak oleh rekan orangku.." ucap Madara. "Kelihatannya ada orang lain yang memiliki ide yang sama denganku.." lanjutnya.

"Tapi.." Madara menggigit pergelangan tangan kirinya, "Kembali hidup memang sesuatu yang kurencanakan sejak awal.."

"Eh!??" Naruto dan yang lainnya kaget.

Madara merapal Jutsu, mengaktifkan efek batangan-batangan hitam yang menancap di punggung Hashirama hingga membuatnya tak bisa bergerak. "Sial, aku tak bisa bergerak.." ucapnya.

Berbanding terbalik dengan Hashirama, kini Madara bisa bergerak dengan bebas, dan bahkan begitu cepat. Naruto dan Sai dengan mudah ia hempaskan, dan tak lama setelahnya ia melesat ke arah Hashirama dan kemudian mencekiknya.

"Hal-hal tak berjalan sesuai perkiraanku, tapi tak apalah.."

Madara menghisap kekuatan Hashirama, dan secara perlahan tampak goresan mode sennin pada wajah di dada kirinya. "Jadi ini chakra senjutsu, ya? Hanya segini saja? Kalau begini akan sangat mudah untuk mengendalikannya.." ucap Madara.

"!!!!" Sasuke tiba-tiba saja melesat dari belakang dan menyerang dengan pedangnya. Madara mampu menghindar, namun Sasuke terus saja menyerangnya. "Ini adalah kesempatan kita!! Dengan begini akhirnya kami akan bisa membunuhmu dan mengirimu ke neraka!!" ucapnya, masih sambil terus menebas.

"Ah!!" Naruto baru sadar.
"Ukhh.." hashirama masih tak mampu bergerak.

"Kau akan menyesal karena telah membuang mode Edo Tenseimu, matilah!!"

Jlebbb!!! tusukan pedang Sasuke menembus lengan kanan Madara. Namun meski begitu, Madara masih tenang-tenang saja, dengan mata kiri yang masih terpejam. "Aku bisa merasakannya.. mangekyou sharinganmu adalah... koma yang lurus.. aku bisa melihat kenapa kau bisa bergerak deengan bebas.. sampai Rinneganku kembali, sepertinya aku harus mengambil matamu.."

Kembali ke sisi Obito, Minato, dan Kakashi..

"Apa yang telah kau lakukan!?"

"Madara..
dia... hidup kembali.." ucap Obito.

"Obito, kami sudah tidak membutuhkanmu lagi.." ucap Zetsu hitam. "Sebentar lagi kau akan mati karena telah menggunakan Rinne Tensei. Ini adalah tugas terakhirmu, aku akan mengambil kembali mata kirimu.."

Shratttt!!!! Minato dan Kakashi tak membiarkannya begitu saja. Minato menyerang Zetsu hitam, namun dengan cekatan Zetsu hitam langsung menempel di tubuh Obito kembali. "Dia akan tetap bertahan selama aku masih di tubuhnya.." ucap Zetsu hitam.

"Siapa kau? Kau bukan manusia, kan?" tanya Minato.

"Aku adalah tekad Madara.. aku akan menghabisi siapapun yang menghalangi jalannya.."

"Zetsu hitam, kupikir kau sudah tertangkap.." ucap Kakashi.

"Kau dan Obito telah meremehkan rencana Madara, dan aku juga.." ucap Zetsu hitam.

Flashback saat ia ditebas oleh choujuurou. "Aku.. tak bisa bergerak.. bagaimana bisa dia mengubah bentuk pedangnya secepat itu?" pikir Zetsu hitam. Namun tiba-tiba, ia mendapat semacam telepati dari Madara. "Tak apa, pergilah ke tempat Obito berada dan tunggu perintahku.. aku akan bermain sebentar sebelum menuju ke sana.. aku ingin mengetes kekuatan hokage ini.."

"Ya.." sahut Zetsu hitam dan diam-diam ia masuk ke tanah, lalu menuju tempat Obito berada. Begitulah. Flashback berakhir.

"Sampai dia mati, aku akan menggunakan tubuh Obito untuk melawan kalian.. Dia sudah tidak berguna, bergerak di belakang Madara, setidaknya aku akan membuatnya berguna.."

Kembali ke sisi Madara, "Percuma juga kalau membunuhmu sekarang.." ucapnya. "Bagaimana kalau kau bergabung denganku? bagaimanapun kita adalah Uchiha terakhir.."

"Jangan salah paham, kau sudah mati.." ucap Sasuke.
"Oh yah, lagipula waktumu tidak banyak tersisa.." ucap Madara.

Naruto dan Sai datang menyerang dari kanan dan kiri Madara.

"Katon: Haijingakure no Jutsu!!" Madara meledakkan kobaran api dan kemudian menghilang.

"Madara mampu mengembalikan kekuatannya yang dulu.." pikir Hashirama. "Ini buruk.. targetnya berikutnya adalah..."

Madara muncul di hadapan para pasukan shinobi, dan tampak luka akibat tusukan pedang Sasuke tadi secara perlahan mulai pulih kembali."Selanjutnya adalah kalian.." Madara menatap ke arah para bijuu, "monster-monster.." ucapnya dan perburuan bijuu pun dimulai.

Bersambung ke Naruto Chapter 658

ALUR CERITA ONE PIECE CHAPTER 730 : 3 KARTU


Judul " 3 Kartu"

Law terbaring tak berdaya, sementara tak jauh darinya, Doflamingo berdiri tenang seolah tanpa rasa bersalah setelah sebelumnya dengan kejam menembaki berkali-kali tubuh Law yang telah rebah. Di sekitar mereka, orang-orang hanya bisa bertanya-tanya mengenai hal yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat cepat itu.

Di sisi Usopp, Sanji, dan yang lainnya, mereka hanya bisa mendengar apa yang terjadi lewat denden mushi. "Tembakan dan ledakan apa tadi itu!? Apa yang terjadi dengan Law!?? Apa yang terjadi di sana!??"


"Maaf sudah mengganggu hari kalian, para wargaku.." ucap Doflamingo ke orang-orang di sekitar. "Shichibukai ini, Trafalgar Law, dialah yang bertanggung jawab atas kabar tak benar mengenai aku yang turun dari tahta. Meskipun dia mencoba untuk menjatuhkanku dari kepemimpinanku, sekarang kalian sudah tak perlu khawatir lagi, semua masalah sudah kubereskan."


"Kami sudah menduganya!!" ucap orang-orang. Dengan lugunya, mereka terus mendukung apa yang Doflamingo katakan. "Dressrosa kita tercinta sedang diserang oleh orang-orang jahat!! Tapi kita beruntung!!"

"Hei Mingo!!!!" dari balik jendela kolesium Luffy menatap ke arah Doflamingo, "Apa yang telah kau lakukan pada Law!!??" terlihat Luffy benar-benar marah.


"Topi Jerami, ini bukan urusanmu.." ucap Doflamingo. "Law adalah orangku, jadi merupakan tugasku untuk memberi dia pelajarahn." lanjutnya.

"Kinemon, bawa Law!!" Zoro bergegas menuju Doflamingo, sementara Kinemon menuju tempat Law terbaring. Di sisi para Angkatan Laut yang masih mengawasi, "Vice Admiral, si pemburu bajak laut sudah mulai bergerak! Haruskah kita menangkap mereka sekarang!?"

"Hmm, kalau begitu..."
"Tunggu sebentar!" seseorang tiba-tiba saja mencegat mereka.

Di sisi Chopper, ia masih terus bertanya-tanya mengenai apa yang telah terjadi. "Hei, seseorang beritahu aku!! Apa yang sebenarnya terjadi!??"


"Tuan Law mendapat luka serius akibat si orang jahat itu, Doflamingo!!" jelas Kinemon.
"Apa!??" ucap Nami kaget.

Doflamingo masih berdiri santai, melihat Zoro dan Kinemon yang semakin dekat menuju ke arahnya. "Mereka adalah si pemburu bajak laut dan Kinemon si rubah api, kan? kurasa Momonosuke ada di kapal itu.."


"Jangan sampai kita tertangkap! Kita tak boleh membiarkan ia mendapatkan Law!!" ucap Zoro. "Ya!!" sahut Kinemon.

"Fuffuffuffuffu.." Doflamingo tertawa. Tepat ketika Zoro hendak menebas dengan pedangnya, seseorang muncul dan menahan tebasan Zoro dengan pedangnya. Yang muncul tak lain adalah Admiral Fujitora, Issho.


"Orang ini.." Law mengingatnya. Sebelumnya, mereka pernah bertemu di salah satu bar yang ada di negeri itu. Saat itu, Fujitora berkata, "Kurasa demi kebaikan kita bersama, sebaiknya aku tak memberitahu siapa aku.."

Jblassshhh!!!! Dengan kekuatannya tiba-tiba saja lubang muncul di bawah kaki Zoro, lubang yang cukup besar dan dalam. Fujitora menjatuhkan Zoro ke dalam lubang yang diciptakannya itu.



"Hah!?" Kinemon kaget, "Tuan Zoro!??"
"Kinemon, apa yang terjadi pasa Zoro!?" tanya Usopp lewat denden mushi.
"Tuan Zoro.."

"Argghhhh!!!" tiba-tiba Doflamingo melesat dan menyerang Kinemon. Keadaan semakin sulit. "Kinemon!!!" teriak Luffy. "Aku akan segera ke sa.. aaaa... jeruji ini terbuat dari batu laut.." tubuh Luffy tiba-tiba saja lemas.

Kembali ke Zoro, ia telah sampai di dasar dari lubang yang Fujitora buat. Dari sana, Zoro langsung melesatkan sebuah tebasan. Fujitora masih mampu menahannya. "Admiral Isso!!" teriak para Angkatan Laut.

"Tebasan melayang, huh? berutal sekali.." ucap Fujitora, sementara Zoro telah melompat dan kembali ke permukaan.


"Tuan Kinemon, apa kau baik-baik saja!?" tanya Brook lewat denden mushi. Semuanya khawatir. Kinemon tak menjawab, namun terlihat ia masih bisa bertahan dari serangan Doflamingo. "Kau belum kalas dari musuh, kan!?" tanya Brook lagi.

Kembali ke sisi Zoro, "Aku tak pernah mengira kalau penjudi tua kita ternyata seorang Admiral.." ucapnya.

"Admiral!??" Luffy kaget.

"Kalian telah bersikap baik padaku, tapi tetap saja aku harus mengarahkan pendangku pada kalian." ucap Fujitora. "Menggigit tangan yang telah memberiku makan.. ada apa dengan dunia ini??" lanjutnya.


Di sisi Kinemon, dengan lantang ia memberitahu semuanya lewat denden mushi, "Orang yang bersama dengan Doflamingo adalah... seorang Admiral!!!"

"Apa!!?" Nami dan yang lainnya begitu shock dan kaget saat mendengarya. "Seorang Admiral datang ke Dressrosa!??"

"Apa itu berarti Doflamingo bekerja sama dengan Angkatan Laut? Kalau begitu kita akan jauh kalah jumlah.." ucap Robin, Usopp ketakutan.

"Tuan Law!! Tuan Law!!" Kinemon berteriak-teriak. "Mereka terbang??" Zoro kaget. Doflamingo menyeret tubuh Law dan terbang dengan kekuatan buah iblis awannya, sementara Fujitora menaiki bongkahan batu yang ia buat melayang.


"Apa kau masih hidup!? Jawab aku!!" teriak Kinemon lagi.
"Fuffuffuffuffu!!" Doflamingo terus saja tertawa.

"Sepertinya ada banyak hal yang harus kita bicarakan setelah kembali ke sana, Fujitora.." ucap Doflamingo. "Kalau kau membantuku, mereka semua milikmu.." lanjutnya.

"Aku akan membuat keputusan setelah kita selesai bicara.." ucap Fujitora.


Mereka berdua pergi, dan tak lama setelahnya para Angkatan Laut pun bergerak. "Tangkap Roronoa Zoro sekarang!!"

"Ini Kinemon, tuan Law telah berhasil dibawa oleh musuh!!" lapor Kinemon ke Nami dan yang lainnya. "Apa!??"

"Pertama-tama kita harus lari!!"
"Hyaaahh!!!" Kinemon dan Zoro pun lari.

"Law!!" Luffy masih berada di balik jendela dengan jeruji batu laut itu. "Hei Luffy, cepatlah temukan pintu keluar!! Kami akan lari berkeliling sampai kau keluar!!" ucap Zoro. "Mengerti!! Kita harus cepat, suara Law masih belum benar-benar menghilang.." ucap Luffy.

"Hyaaaahhhh!!!!" teriaka panik kembali terdengar dari denden mushi. "Apa lagi yang terjadi kali ini!!?? Thousand Sunny, apa yang terjadi!!??"

Di belakang Thousand Sunny, tampak kapal bajak laut dengan ukuran yang mungkin ratusan kali kapal Topi Jerami. Dan di benderanya, terpampang jelas tulisan, "BIG MOM"


"Itu adalah kapal milik.. Big Mom!!"
"Kenapa ada kapal Yonkou di sini!??"
"Apaaa!?????"

"Aku adalah kapal.. aku adalah kapal.." samar-samar terdengar kapal raksasa milik Big Mom itu bernyanyi. "Apa kapalnya bernyanyi??"


Kembali ke sisi Zoro, "Apa kalian bercanda!? kapal bajak laut Big Mom!??"
"Matilah kita.." ucap Nami dan yang lainnya.

"Apa yang terjadi!? Apa Big Mom ada di kapal itu!?" tanya Luffy sambil marah-marah.

"Kami masih belum bisa memastikannya, tapi yang pasti dua orang yang kita temui di pulau Manusia Ikan ada di atas kapal itu!!" jelas Sanji.


"Mom!! sudah kami pastikan Caesar ada di kapal itu, Roar!!" ucap Pekoms, manusia singa yang sempat Luffy temui di Pulau Manusia Ikan. "Jadi Caesar ada di tangan mereka, Bon!" ucap Tamago, lelaki dari klan kaki panjang yang waktu itu ikut bersamanya. "Kalau begitu kita hanya perlu menenggelamkan kapal mereka dan mengambil Caesar dari laut, Soir!!" lanjutnya.

Di sisi Usopp, ia juga kaget saat mendengar penjelasan Sanji. Bahkan mungkin, Usopp lah yang paling kaget dan ketakutan di antara semuanya. "Big Mom!!?? Luffy, ini semua karena ulahmu waktu itu!!!" teriak Usopp.

"Kau benar-benar terkenal, ilmuan sialan!!" Sanji menggeprak Caesar, "Apa benda besar sialan ini datang untuk menolongmu juga, hah!??"

Caesar untuk sesaat terdiam, mulai menampakan wajah ketakutan, sampai akhirnya ia berteriak, "Kumohon, tolong aku!!!!"


"Eh??" Sanji kaget. "Aku tak boleh tertangkap oleh Big Mom!!" ucap Caesar. "Aku sudah banyak menggelapkan modal penelitian darinya di masa lalu.."

"Apa yang kau bicarakan??"

"Persetan dengan detailnya, intinya kalau tertangkap semuanya akan terbongkar dan aku akan dibunuhnya.." ucap Caesar. "Itu masalahmu, sialan!!" bentak Sanji. "Tapi bagaimanapun kami tak akan menyerahkanmu pada mereka, jadi diamlah!!" lanjutnya.

"Mereka akan menembaki kita!!!" seru Brook, tampak kapal besar Big Mom sudah mempersiapkan meriam-meriam dan kemudian menembaki Thousand Sunny. "Whoaaa!!!!"


"Sial, waktunya tepat sekali!! Kita sedang meninggakan Dressrosa, bisakah kita kembali!??"
"Apa kau baik-baik saja, Sanji!? Dengarkan aku!!" ucap Franky lewat denden mushi, "Jangan bawa Yonkou ke Dressrosa!! Kalau negeri ini semakin kacau, rencana para tentara akan terganggu!!" jelasnya.

Di sisi Luffy, "Hmm!? ngomong-ngomong kenapa Caesar masih ada di kapal??" ia bingung. "Kelihatannya kesepakatannya telah gagal, atau Law menolak untuk dikalahkan seperti itu oleh Doflamingo!!" ucap Zoro.

"Aku setuju karena Law bilang kalau dia akan membawa Caesar ke pulau berikutnya, cih, si sialan itu.." gerutu Sanji.

"Sanji, sebaiknya kita tidak kembali!" ucap Nami. "Bukan karena aku takut, tapi dengar aku, Luffy!" Nami hendak menyampaikan sesuatu, "Ada tiga kartu yang kita pertaruhkan dengan Doflamingo!! Caesar, Pabrik Smile, dan Momonosuke untuk alasan yang masih belum diketahui!! Kita belum berhasil menghancurkan pabrik Smile, jadi kartu yang itu masih ada di tangan mereka, tapi dua sisanya masih ada di tangan kita!!"


"Law mengulur waktu Doflamingo mungkin untuk menjauhkan mereka dari dua kartu itu, dan dengan itu juga dia mungkin membukakan pintu untuk kita bisa mensabotase pabriknya!! Kalau kita membiarkan kartu-kartu yang coba Law lindungi dengan hidupnya didapatkan oleh musuh, sama saja dengan kita menyianyiakan pengorbanannya!!"

Sejenak Luffy terdiam dan kemudian berkata, "Kau benar.. aku mengerti.. Biar kami yang akan mengambil Law kembali!!"

Luffy, masih sambil berlari lalu bertanya pada Kinemon, "Apa nama pulau selanjutnya?"
"Zou!!" jawab Kinemon.


Kemudian, Luffy pun memberi perintah, "Sanji!! Nami!! Chopper!! Brook!! Momoko!! Kalian berlayarlah menuju Zou!!"

"Baiklah!! Jadi.. tolong beri aku izin.. untuk menyerang balik.. kapal bajak laut Big Mom!!" pinta Sanji. "Eeeehhhhh.....!???" Brook kaget. "Ya, tentu!!" Luffy mengizinkannya. "Apa!!??"

"Lagipula tidak akan keren kalau terus dengan mereka.."
"Hehe, tepat sekali.." ucap Sanji.


"Ini berbahaya!!"
"Hentikan!!!" Nami dan yang lainnya ketakutan, sementara Sanji malah tampak bersemangat untuk melawan balik.

"Kami akan pergi duluan.." ucap Sanji. "Kami tunggu kalian di Zou.."
"Yah!! dan masalah misi sabotase serahkan saja pada kami!!" ucap Franky.

"Semuanya, jaga diri kalian baik-baik.." ucap Luffy, "Kami akan pergi ke tempat itu.. untuk menghajar Doflamingo!!!" Luffy, Zoro, dan Kinemon sedang dalam perjalanan menuju tempat itu, The Palace..

Bersambung ke One Piece Chapter 731

Tuesday, 3 December 2013

Versi Teks Naruto Chapter 656



===========================
Sebelumnya : Naruto Chapter 655
===========================
Obito masih terbaring, menatap ke arah gelapnya lubang yang terbentuk dari dahan-dahan pohon raksasa itu. Semua begitu gelap, hingga tiba-tiba setitik cahaya muncul dari sana. Ternyata itu Naruto. Di atas dahan pohon itu, tampak Naruto yang telah berada

Dua bayangan ne menghilang, lalu sesaat setelahnya Naruto pun melempar Rasenshuriken raksasa yang dibuatnya tadi. "Terima tadi!!" teriaknya. Dari bawah, serangan Naruto yang melesat nampak seperti bintag jatuh.
__________________________
Naruto Chapter 656 - Pergantian
__________________________
Di bawah sana, di sisi pertarungan antara Hokage pertama dan Madara, tampak tubuh Madara sedang dililit oleh naga kayu Hashirama. "Naga kayu ini memiliki kemampuan untuk menyerap chakramu. Dengan ini, ninjutsumu yang memerlukan chakra akan menjadi tidak berguna." ucap hokage pertama.

"Dengan kata lain, kau tak akan bisa bergerak, ataupun menggunakan jutsu penyerap lainnya.." lanjutnya, sementara Rasenshuriken Naruto terus mendekat.

"Kerja bagus, putra hokage keempat.." pikir Hashirama. "Sesaat setelah openingnya tercipta, aku akan segera menyegelnya."

Blaaarrrr!!!!! Rasenshuriken pun menghantam. Ledakannya begitu hebat, para shinobi yang masih berada di kejauhan pun mampu melihatnya. "Kalau Naruto melemparnya di sana, berarti Madara ada di sana!!" ucap salah seorang shinobi.

Di sisi Naruto, "Naruto, ayo pergi!!" Sai datang dengan menaiki burung tinta miliknya, menjemput Naruto.. "Terimakasih, Sai!!" ucap Naruto.

Di sisi Gaara, ia sedang melakukan suatu percakapan dengan ekor satu, Shukaku. "Shukaku, aku butuh kekuatanmu untuk menyegel Madara.." pinta Gaara.

"Maksudmu Sabaku Soutaisou??"
"Ya, versi raksasa dari itu.."

"Wahaha!!" Shukaku tertawa, "Sekarang aku sudah tidak terikat dengan jinchuriki lagi, kenapa aku harus menuruti kata-katamu??"

"Aku tidak memerintahmu, aku meminta bantuanmu. Kalau kau tak mau membantu, tak apa, aku akan meminta orang lain untuk membantuku." ucap Gaara.

Shukaku sejenak terdiam, kemudian berkata, "Naruto Uzumaki.. kulihat kau berteman baik dengan bocah musang itu sekarang, Gaara.."

"Kalau kau tak mau membantu, aku akan pergi, kita bisa bercakap-cakap lain kali.."
"Heh, caramu berbicara membuatku kesal saja.." ucap Shukaku. "Kalau musang bisa berubah tujuh kali, maka rakun bisa berubah delapan kali, aku tak akan kalah dari musang bodoh itu!!" ucap Shukaku.

Shukaku sejenak terdiam, kemudian berkata, "Naruto Uzumaki.. kulihat kau berteman baik dengan bocah musang itu sekarang, Gaara.."

"Kalau kau tak mau membantu, aku akan pergi, kita bisa bercakap-cakap lain kali.."
"Heh, caramu berbicara membuatku kesal saja.." ucap Shukaku. "Kalau musang bisa berubah tujuh kali, maka rakun bisa berubah delapan kali, aku tak akan kalah dari musang bodoh itu!!" ucap Shukaku.

"Ini bukan berarti aku membantumu, aku hanya melakukan apa yang kuinginkan, tunjukan jalannya padaku!" ucap Shukaku lagi, yang secara tak langsung berarti ia mau membantu. Gaara sempat terdiam, lalu segera menuntunnya, "Sebelah sini.."

"Tunggu!!" Bijuu-bijuu lain tiba-tiba saja mencegat. "Kami juga akan membantu.." ucap ekor empat. "Jangan khawatir, kami melakukan ini bukan untuk tujuan pribadi, kami ingin membantu Naruto, itu saja.."

"Terimakasih.." ucap Gaara.

"Shinobi dari negeri pasir, apa kau juga kenalan Naruto?"
"Ya.. dia adalah.. teman pertamaku.." ucap Gaara.
"Begitu ya.."
"Baik, ayo cepat!!"

Kembali ke sisi Madara, tampak serangan Naruto mampu menghancurkan tanah tempatnya berpijak. Namun, Madara masih utuh. Hanya saja, tubuh Madara masih tersegel oleh segel gerbang hokage pertama.


"Jutsu Naruto tak mampu mengalahkannya. Namun setidaknya, dia berhasil dibuat tak bisa bergerak.." ucap Hashirama dalam hati. "Sekarang kita hanya perlu menunggu shinobi yang akan menyegelnya.."

Madara tersudutkan, namun meski begitu masih tampak senyuman licik di wajahnya.

Di sisi Obito, dirinya yang masih terbaring tiba-tiba saja kesakitan. "uukh!! Ukhh!!!"

Kakashi dan Minato kaget. "Bijuunya telah dikeluarkan dari tubuhnya, itu berarti Obito akan.."

"Jinchuriki Juubi berbeda dari yang lain.." ucap Kyuubi di dalam diri Minato. "Dia tak akan mati meski bijuunya dikeluarkan. Itu karena cangkang Juubi, Gedou Mazou masih ada. Ia memiliki energi kehidupan yang sangat besar."

"Apa benar begitu? bagaimana kau bisa mengetahuinya??"

"Hei hei, memangnya kau pikir siapa yang bisa mengirim chakra Juubi yang telah dibagi menjadi sembilan ke tempat-tempat lain??"

"Rikudou Sennin.."

"Ya kan, dia masih hidup setelahnya, hanya saja jika mengeluarkan sembilan bijuu sekaligus, tubuhnya akan benar-benar melemah dan tak mampu bergerak. Itulah yang terjadi pada kakek tua itu." jelas Kyuubi.

"Begitu ya.." ucap Minato. Lalu, ia pun menyampaikannya pada Kakashi. "Kakashi, kau tak perlu mengkhawatirkannya. Kyuubi di dalam diriku telah memberiku beberapa informasi."

"Begitu ya.." Kakashi bisa sedikit lega.

Di sisi Naruto, ia dan Sai sedang menuju tempat Madara berada.

"Sensei, tolong awasi Obito.." Kakashi hendak pergi.
"Ya.." ucap Minato.

Tap.. tiba-tiba Obito membentuk suatu segel tangan.

"A-apa yang ingin kau lakukan!?" Minato kaget.
"Lelaki yang harusnya kumaanfaatkan namun malah mengkhianatiku.."

"Maksudmu.."

"Aku tak pernah menyangka.. kalau aku juga akan melakukan hal yang sama.." Obito bersiap untuk melakukan seperti apa yang pernah Nagato perbuat. "Ini adalah... jutsu Gedou Rinne Tensei.." ucap Obito.

"A-apa yang ingin kau lakukan!?" Minato kaget.
"Lelaki yang harusnya kumaanfaatkan namun malah mengkhianatiku.."

"Maksudmu.."

"Aku tak pernah menyangka.. kalau aku juga akan melakukan hal yang sama.." Obito bersiap untuk melakukan seperti apa yang pernah Nagato perbuat. "Ini adalah... jutsu Gedou Rinne Tensei.." ucap Obito.

"Ta-tapi, kalau kau menggunakan jutsu itu..."
"Ini pasti jutsu yang harus mengorbankan nyawa.." pikir Minato.

"Sekarang aku mengerti alasan.. kenapa Nagato mengkhianatiku.." ucap Obito. "Perasaan semua orang.. yang saling terhubung bisa menjadi begitu kuat.. Naruto dan Nagato sama-sama murid Jiraiya.. bisa dibilang aku kalah dari Jiraiya.. sensei.. dia adalah gurumu, dan orang yang telah mendidikmu hingga menjadi hokage.."

Minato terus mendengarkannya, kata-kata yang mungkin akan menjadi kata-kata terakhir Obito.

"Dan aku.. adalah muridmu.. seseorang yang menyerah untuk menjadi hokage.. sepertinya aku tak cukup layak.. untuk bertemu dengan Rin.. di sisi yang lain.."

"Apa benar tak apa kau melakukannya? kau bisa saja terus hidup dan bertanggung jawab atas semua perbuatamu.." ucap Kakashi.

"Tidak.. aku tak bisa menerima sesuatu dengan mudah.." ucap Obito, dan kemudian... jutsu pun dilakukan. Namun, "!!!???" tangan hitam tiba-tiba saja muncul dari tubuh Obito dan menghentikannya. "!!??" Kakashi dan Minato kaget. "Sekarang aku juga akan membantu.." ternyata itu Zetsu hitam, ada Zetsu hitam di dalam diri Obito

Sai kemudian mengeluarkan teknik segel miliknya. Macam tinta keluar dari gulungannya dan bersiap untuk menyergap Madara.

"Naruto.. aku harus berterimakasih padamu.." Madara masih tenang-tenang saja. "Dengan mengeluarkan semua bijuu dari Obito, kau membantuku membuatnya tak berdaya.."

Kembali ke sisi Obito, Zetsu hitam terus menyelimuti dirinya. "Maaf Obito, inilah alasan kenapa aku terus bertahan sampai akhir.."

"Zetsu.. Hitam.. ukhh..." Obito jadi tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
"Apa ini!??" Kakashi kaget.

"Rinne Tensei no Jutsu!!"

Blarrr!!!!!! tempat Madara berada tiba-tiba saja meledak. "Akhirnya!!!" terdengar suara Madara dari balik ledakan tersebut. "Akhirnya aku bisa bertarung secara normal!!" ucapnya. Segel-segel yang membendung dirinya telah dihancurkan, dan yang lebih mengejutkan, ia kembali, bukan lagi sebagai sebuah Edo Tensei, melainkan benar-benar hidup.

"Akhirnya aku bisa merasakan tubuh asliku kembali!! Aku bisa merasakan darahku bergelora dan kulitku yang menari-nari ketika dalam pertarungan!!!"

Bersambung ke Naruto Chapter 657

Monday, 2 December 2013

Versi Teks Naruto Chapter 655


=======================
Sebelumnya : Naruto Chapter 654
=======================

Chakra-chakra bijuu yang ditarik keluar dari tubuh Obito telah kembali ke wadah mereka masing-masing. Kini, mahluk-mahluk berukuran raksasa itu telah berkumpul di hadapan Naruto. "Kau menepati janjimu, Uzumaki Naruto, kau benar-benar menyelamatkan kami." ucap Yonbi.

"Tentu saja, Son!" seru Naruto sambil menghormat.
"Hehe.." Hachibi tertawa.

Dalam hati, ekor tujuh : "Kita beruntung.."
Ekor enam : "Kau hebat.."
Ekor lima : "Sungguh.."
Ekor dua : "Yeah.."
Ekor tiga : "Bagus.."
Ekor satu : "Anak ini kan.."

Naruto Chapter 655 : Jalur

Shaattt!!! Tiba-tiba saja Sasuke bergerak melesat dan menarik pedangnya menuju ke arah tempat Obito terbaring lemas. "Tunggu, Sasuke!!" Naruto mencoba untuk mencegatnya. "Hei hei!!" orang-orang aliansi kaget.

"Anak itu.."
"Ada apa dengannya!?"

"Di sana! Dia masih hidup!!" ucap Shi. Sasuke melesat ke arah Obito, yang memang masih hidup, namun sudah terbaring tanpa kekuatan dan tak mampu untuk bangkit kembali. 

Hendak dihabisi, Obito tak bisa berbuat apa-apa sambil pasrah melihat ke arah Sasuke, "Benar.. aku sudah kalah.." pikirnya. Namun tepat sebelum Sasuke mencapainya, tiba-tiba Kakashi muncul dari dimensi lain dan menindihnya, sambil menodong dengan kunai.

"Kakashi.." Sasuke menghentikan langkahnya.
"Sasuke, kita bisa bicara nanti.. maaf karena muncul tiba-tiba, tapi.. aku adalah manyan teman satu kelompoknya, jadi biarkan aku yang bertanggung jawab atas ini.." ucap Kakashi.

"Kakashi-sensei!! sekarang dia sudah.."

Batsss!!! Kakashi hendak menusuknya dengan kunai namun tiba-tiba Minato cepat datang dan memegang tangannya.

Obito kaget, begitu pula dengan yang lainnya, termasuk Naruto, "Ayah!!"

"Ini waktunya untuk menghabisinya!!" ucap orang-orang aliansi.
"Ayo lakukan!!" seru yang lain.

"Tunggu!!" ucap Tsunade. Para shinobi kemudian terdiam, dan Minato pun menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.

"Obito, ketika chakra kita saling tarik menarik, aku mampu melihat isi hatimu.." ucap Minato. Obito yang masih rebah tak berkata apa-apa. "Putraku telah memberimu sedikit ceramah, kurasa ia mewarisi itu dari ibunya.."

"Ayah.."

"Tapi sebenarnya, itu adalah tugasmu.." Minato lalu melirik ke arah Kakashi. "Kalau ada yang bisa mengerti Obito dengan baik, maka itu adalah kau, Kakashi, temannya.." ucap Minato. "Bukankah kau juga berpikir begitu Naruto?"

Naruto melihat ke arah Sasuke dan nampaknya dalam hati merasa kalau memang benar hanya teman sejati yang bisa mengerti temannya. 

"Naruto, kau dan yang lainnya pergilah untuk membantu hokage pertama, kau harus menyegel Madara." ucap Minato. "Ah benar! dia belum dikalahkan!!" ucap Naruto. "Ayo pergi, Sasuke!!" Naruto pun mengajak Sasuke untuk ikut membantu.

Mereka semua lalu pergi, kecuali Minato dan Kakashi yang masih bersama dengan Obito. Minato masih memegangi tangan Kakashi yang memegang kunai. "Waktu itu usiamu lebih muda dari Naruto yang sekarang.. apa kau ingat dengan semua misi yang telah kita selesaikan bersama? Rin, sebagai ninja medis ia selalu melindungi kalian berdua.. dia pasti tak ingin melihat hal seperti ini.."

Kakashi pun secara perlahan menjatuhkan kunainya.

"Tapi, ini adalah salahku sampai-sampai hal ini terjadi." ucap Minato. "Meskipun sudah mati, namun bisa berdiri di sebelah kalian seperti ini, mungkin inilah yang Rin inginkan. Dia akan bilang, apa yang kau lakukan? harusnya kau yang menjadi gurunya."

Sejenak Minato terdiam, lalu berkata, "Maafkan aku karena tak bisa melindungi Rin.."

Obito dan Kakashi juga ikut terdiam, lalu kemudian Obito berkata "Rin adalah.. dia adalah satu-satunya cahayaku.."

"Setelah kehilangan Rin, dunia tak lagi terlihat seperti dulu. Dunia hanya tinggal neraka yang gelap.." ucap Obito. "Tak ada lagi harapan di dunia ini. Aku terus mengelilingi dunia untuk kepentingan Madara, dan semua yang kulihat membuat aku semakin yakin.. bahkan dengan sharingan, aku tak bisa melihat apapun, tak ada apapun."

"Aku tidak mengerti.." ucap Kakashi,
"??"

"Lalu kenapa kau tak mengikuti jalanku?" tanya Kakashi. "Jalan yang kau pilih adalah kemungkinan lain.. sebenarnya, aku juga berpikir dunia ini seperti neraka. Kupikir aku telah kehilanganmu, dan setelahnya kehilangan Rin, bahkan Minato-sensei juga.. tapi.."

Kakashi selalu ingat dengan kata-kata terakhir Obito, "Aku akan memberimu.. sharinganku.. tak peduli apa yang orang lain katakan, kau adalah seorang jounin yang sempurna.."

"Aku tak terlalu mengerti, tapi.. aku terus mencoba untuk membuka mataku, mencoba untuk melihat.. dengan kata-kata dan sharingan yang kau tinggalkan untukku.. aku merasa aku akan bisa melihat sesuatu.."

"Apa itu Naruto?" tanya Obito. "Bagaimana bisa kau yakin kalau dia tak akan gagal?"

"Yah, mungkin dia juga akan gagal.." Kakashi berdiri..

"Apa yang membedakan aku dan Naruto? kenapa kau begitu peduli padanya?"
"Karena aku tahu dia tak akan gagal sejauh dirimu.." ucap Kakashi.
"Kenapa?"

"Selama ia berjalan di jalannya, aku akan membantunya.." ucap Kakashi.
"Kenapa.. kau membantunya?"

"Karena dia tak akan pernah menyerah pada mimpinya, dan dunia nyata ini.. itulah dia.." ucap Kakashi. "Dan dengan tingkahnya, ia bisa membuat seseorang ingin membantunya.. dan semakin banyak yang membantunya, semakin dekat ia dengan tujuannya. Itulah dia."

Sementara di sisi Naruto, ia dan para shinobi telah melihat Madara. "Ketemu!!" ucapnya.

Kembali ke Obito, "Apa kau benar-benar yakin kalau sesuatu seperti itu ada di neraka gelap ini?"

"Kau juga pasti bisa melihatnya, kita punya mata yang sama.." ucap Kakashi. "Jika teman yang kau percayai bersama denganmu, kau akan bisa melihat harapan dengan jelas. Itulah apa yang kupikirkan, Obito.."

Bersambung ke Naruto Chapter 656

Powered by Blogger.